Monday, June 24, 2013

Eksplorasi Surga di Timur Jawa (Part 2 - Gunung Bromo)

Our next destination di babak ‘Eksplorasi Surga di Timur Jawa’ adalah Gunung Bromo. Masih di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.392 mdpl dan memiliki keunikan berupa lautan pasir yang luasnya mencapai 5.250 hektar. Status gunung ini masih aktif ya, bahkan letusan terakhir belum lama ini terjadi pada tahun 2011 lalu. Nama Bromo sendiri, berasal dari bahasa Sanskerta Brahma yang merupakan salah satu dewa utama orang Hindu.  Jadi bagi suku Tengger (suku asli Bromo), gunung ini dianggap suci.

Kami berangkat ke penanjakan sekitar pukul 4.00 pagi untuk mengejar sunrise. Dan suhu udara saat itu adalah ± 10˚C brrrr…..! Kami menyewa mobil hardtop untuk mencapai penanjakan, dengan harga sewa Rp 100.000,- per orang. Hardtop ini akan mengantarkan kami ke-3 tempat, penanjakan, kawah Bromo dan bukit Teletubies.

Luarbiasanya ketika sampai di penanjakan, ya ampuunn.. sepertinya Pasar Tanah Abang pas mendekati lebaran pindah ke sini! Bedanya, gak cuma wajah-wajah Uda dan Uni Melayu saja tampak, tapi banyak wajah foreigner dari berbagai Negara, seperti Jepang dan Bule (eh..Bule itu orang dari Negara mana ya? :D).  Kondisi ini membuat saya harus menerobos kerumunan mencari posisi yang OK untuk mengabadikan sunrise.
Sunrise Hunter
When the sunrise comes up
Ketika matahari mulai meninggi, udara sudah tak sedingin tadi. Dan ketika sinarnya mulai menyapu pegunungan sekitar, saya hanya berdecak kagum! Lhooo.. saya berasa disuguhi sebuah lukisan raksasa yang luar biasa indah. AllahuAkbar.. Maha Besar Yang Menciptakan!

Segeralah kami serombongan mencari spot terbaik untuk mengabadikan keindahan ini. Namun bener deeh! Harus ke sana sendiri, karena gak ada alat optik terbaik termasuk kamera SLR super canggih sekalipun yang bisa mengabadikan keindahnya selain alat optik cintaan-Nya, yups.. tentu saja mata kita.   
Bromo above the ocean of fog
Dan dengan kenarsisan saya untuk mengabadikan setiap perjalanan ke segala tempat, maka Woww.. Demi Tuhan! (kalo kata Arya Wiguna) akhirnya saya sampe di tempat luar biasa ini yang biasanya cuma bisa saya lihat di tanggalan sama kalo siaran adzan magrib di Tipi, horeeeyyy! \^_^/
Dendelion was here :D
Turun dari penanjakan, kami diantar ke kawah si Bromo. Karena ingin menghemat tenaga untuk spot kami berikutnya, beberapa dari kami menyewa kuda. Inget ya pas nyewa kuda harus benar-benar ditawar, jangan sampai kemahalan! Setelah melewati ratusan  anak tangga yang lumayan menguras tenaga sampai-lah kami ke kawah Bromo.
Kawah Bromo yang masih aktif
Tangga menuju kawah Bromo
Hardtop selanjutnya mengantar kami ke bukit Teletubbies. Entah darimana nama ini berasal, kalo kata mas-mas yang nganter kami sih  orang luar yang pertama kali memberikan nama ini, karena bentuk bukit ini memang menyerupai bukitnya Teletubbies yang di tipi-tipi itu :D.
Gambar bukit Teletubbies
We was here
Yupss.. demikian kira-kira perjalanan eksplorasi ke Bromo kali ini. Next masih ada cerita seru di spot edisi eksporasi Jawa Timur lainnya. Keep calm & explore more!


To be continued..



Friday, May 31, 2013

Saya Berhenti Merokok Karena .....

Sebuah saduran untuk Hari Bebas Tembakau Sedunia, 31 Mei 2013.
Untuk kembali menumbuhkan semangat dalam berhenti merokok. Semangat Kawaaans, Pakdhe, Paklik, Om, Tante, Tulang, Opung, Abang, Uda, Simbah, karena tidak ada kata terlambat untuk sesuatu yang baik \^_^/

Aku yo ora gelem tho nak sesuk kudu ngandani karo anak-anakku, aku loro kanker.’ – Joko S, 36 thn, Tegal

‘Saya didiagnosa terkena penyakit paru obstruktif kronik dan sangat sulit bernafas.’ – Agus, 56 thn, Surabaya

‘Saya mempunyai anak perempuan, baru 10 bulan, sedang lucu-lucunya. Saya sangat sayang padanya dan ingin melihatnya tumbuh besar, serta menunjukkan arah yang benar dalam hidup ini. Saya berhenti merokok sejak mengandung dia.’ – Dian, 32 thn, Jakarta

‘Bapakku ning ngendi-ngendi kudu bawa tabung oksigen gara-gara rokok... Dan akhire aku ndelok bapak sedo.’ – Lintang, 28 thn, Yogyakarta

‘Abdi pernah siga bade ngantunken pas umur 42 taun gara-gara keuna struk jeung pendarahan dina otak.’ – Mohamad Yasin, 48 thn, Bandung

‘Gigi saya terlihat mengerikan dan saya benci gigi yang jelek.’ – Aditya, 37 thn, Semarang

‘Aku benci kerutan, terutama di wajah, dan merokok memperbanyak kerutan itu.’ – Yanti, 39 thn, Bogor

‘Gw cape tergantung ama rokok. Cuma buang-buang waktu, kesehatan dan duit aja. Mending duitnya gw tabung untuk beli rumah.’ – Robby, 32 thn, Tangerang

‘Saya melihat anak laki-laki saya yang tampan dan baru berusia 10 tahun, berpikir kalau saya tidak berhenti merokok sekarang, saya mungkin tidak akan dapat melihatnya tumbuh dewasa, menikah dan punya anak sendiri.’ – Joseph, 42 thn, Manado

Sedangkan dari Ayah saya sendiri, ‘Saya berhenti merokok lebih dari 13 tahun yang lalu, selain dari sisi kesehatan yang semua orang tentu sudah tahu, dari segi hubungan suami istri merokok itu menghilangkan romatisme :D, dari sisi anak tentu mengganggu kesehatan tumbuh kembang anak saya, sedangkan dari sisi sosial mengganggu orang lain dengan asap dan bau rokoknya.’

Hahahhahaha.. kocak sekali Bapak saya ini, tapi suka banget dengan alasan romantismenya. Semoga romantisme ini selalu dijaga sampai Akung-Uti yaaa Pae :D. Uhuuk…


Ada banyak orang yang sudah memutuskan untuk berhenti merokok dan berhasil. Meski tidak mudah, Anda pun dapat seperti mereka.
Mulailah dengan mencari alasan untuk berhenti merokok, dan isi titik-titik pada ‘Saya berhenti merokok karena .....’ dengan alasan sendiri.

Buatlah program pribadi untuk berhenti merokok dan jadikan program ini sebagai prioritas utama sejak saat ini. Anda tidak akan pernah menyesali keputusan untuk berhenti merokok.
Pesan Sponsor:
MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN

Dengan sedikit tambahan pribadi :D


Sunday, May 26, 2013

Eksplorasi 'Surga di Timur Jawa' (Part 1-Madakaripura)


Jarum jam sudah menunjukkan pukul  14.00, dan kereta api Kertajaya jurusan Jakarta-Surabaya yang akan kami tumpangi sudah siap meluncur 10 menit lagi. Aku masih duduk di bangku tunggu dengan cemas yang memburu, duuhh.. nyampe gak ya anak ini. 2 menit berjalan, 5 menit berlalu, gilaaakk.. layar handphone baru bilang, ‘Aku di lampu merah, maceett..’.

Jiaaaah.. could she make it? 5 menit lagi kereta berangkat dan aku masih menunggu partner nge-bolang ku di bangku peron. Teman semasa SMP yang dipertemukan lagi di ibukota karena sama-sama mengadu nasib di sana. Masih berjodoh dengan anak ini ternyata, karena sama dia juga aku mulai memberanikan diri bergabung di kelompok-kelompok trip ‘share cost’ ala nge-gembelnya Komunitas Backpacker Indonesia yang membawa kami ke berbagai petualangan bersama!

Dengan gontai akhirnya aku putuskan masuk ke kereta duluan. Naruh backpack, kemudian nongol lagi keluar kereta, anak ini kenapa belum muncul juga? Sempat kepikiran duh.. kayaknya gak jadi deh ni. Masak nanti ngetrip sendiri? Walaupun ntar bakalan kenal juga sih dengan teman-teman baru, tapi..

Stasiun Pasar Senen pukul 14.10, aku masih di pintu masuk gerbong 1, harap-harap cemas ke arah tangga masuk peron 3. Kalau si abang ojek sukses nganter sampai depan stasiun-pun, dia masih harus lari dari halaman, trus masih tertahan dipintu pemeriksaan tiket, lumayan butuh waktu! Ku tengok petugas yang berdiri di samping kepala lokomotif sudah menyingkir minggir, menyiapkan peluit-nya tanda sebentar lagi kereta berangkat, aaaakkk.. God help us please! gimana kalo ban keretanya bocor dulu khayalan tingkat tinggi ato masinisnya mules-mules kena diare, atooo aaaakkk.. sekumpulan dongeng ilusi memenuhi kepala ini.

Tiga.. dua.. satu.. peluit terangkat, daaannn… sosok mungil itu akhirnya nampak juga! Aku lambaikan tanganku setinggi-tingginya. Dengan napas yang masih terengah-engah mirip orang dikejar hantu akhirnya si partner sukses masuk ke gerbong kereta! Dan ketika kami baru saja duduk di kursi 23D-E, keretapun spontan jalan. Horeeeeee! She make it! Dan dimulailah petualangan kami explore sisi timur pulau Jawa, menjelajah air terjun Madakaripura, gunung Bromo, kawah Ijen dan Taman Nasional Baluran.

Rencananya adalah, kami akan sampai di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 3.25 pagi dan stasiun ini akan menjadi meeting point dengan teman-teman backpacker lain. Rombongan kami cukup banyak, sekitar 18 orang sampai Bromo dan 15 orang sampai selesai trip. Empat spot yang akan kami tuju masing-masing berada di tiga kota yang berbeda, Madakaripura dan Bromo terletak di Kabupaten Probolinggo. Untuk kawah Ijen berada di Kabupaten Bondowoso, sedangkan Baluran ada di Kabupaten Banyuwangi. See! bisa disebut dari ujung barat pulau ke ujung timur pulau kan perjalanan kami! Dan perjalanan ini akan membutuhkan waktu 4 hari rekor nggembel terlama saat ini :D
So.. should we start now?! Yeaahh..  \^_^/

Stasiun Pasar Turi-Surabaya (Nova's cam-thanks ya :))


Air Terjun Madakaripura

Masih terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, air terjun yang indah ini jangan sampai terlewat ya kalo kalian berkunjung ke Bromo. Jalurnya masih di bawah jauuuh sebelum Bromo. Jalannya pun masih kecil dan sempit, hanya muat elf mungkin kendaraan yang paling besar, kalo naik bus gedhe terlalu berbahaya karena sampingnya sudah jurang yang dalam!

Konon katanya, air terjun ini merupakan tempat Maha Patih Gajah Mada, Patih terkenal dari kerajaan Majapahit bertapa. Dari pertapaannya tersebut terlahirlah sumpah terkenal yang disebut ‘Sumpah Palapa’, dimana Beliau tidak akan bersenang-senang sebelum Nusantara bersatu di bawah Majapahit.

Patung Mahapatih GajahMada
Treking menuju air terjun cukup asyik, penduduk lokal sih bilang, ‘Deket mbak, sekitar 1 km lah.. tapi buat penduduk sini, hahahha’.

Jiaaaahhh.. pake asterisk -tapi buat penduduk sini- lagi. But, memang tidak terlalu jauh kok temans. pemandangannya juga bagus. Susur sungai berbatu, di antara tebing tinggi menjulang yang penuh dengan tumbuhan khas hutan hujan tropis. It’s Great!

Treking menuju air terjun
Tips jika ke sini, jangan lupa bawa jas hujan ya, tidak perlu yang berat-berat, jas hujan murmer versi yang biasa dipakai kalo naik sepeda itu juga tak apa. Payung juga boleh sih tapi itu akan mengganggu pergerakanmu, jadi prefer jas hujan. Kalo kelupaan bawa, ada penyewaan maupun yang jual jas hujan juga sih di sana. Kenapa harus bawa jas hujan? Karena  kalo tidak kamu akan basah semua!

Uniknya air terjun ini adalah kamu akan menikmati sensasi hujan-hujanan di bawah air terjun! Jadi untuk menuju ke air terjun utama, kamu akan melewati guyuran anak air terjun yang jatuh bagaikan tirai air. Makanya kamu harus pake jas hujan. But It’s wonderful, cekidot!

Tirai air dari Madakaripura waterfall
Air terjun utama ukurannya lebih besar dan lebih tinggi. Letaknya seperti berada di ceruk. Yang unik, bentuk ceruknya ini jika dilihat dari bawah akan menyambung seperti penampakan mata! Wow.. enggak serem kok, tapi keren! Sayangnya tidak bisa mengabadikan dengan kamera sendiri karena takut kamera basaaaah. Tapi ada dari kamera temen kok, tenang aja ;D. Dari internet sih dapet gambar ini, hehehehe:
Air terjun utama Madakaripura (http://jelajah-nesia.blogspot.com/2012/03/dunia-yang-hilang-di-air-terjun.html)
As the shape of an eye (Nova’s cam thanks yah :D)
Eksplorasi kami berakhir menjelang sore hari. Selanjutnya kami menuju ke homestay di Bromo untuk sejenak beristirahat dan beraksi lagi jam 3.00 pagi! HuhaaH! ^^

To be continued....

Friday, May 3, 2013

Rinduku Tertinggal di Pantai Kuwaru

So I’m going home, back to the place where I belong, where your love is always be enough for me…
Cuplikan lirik lagu ‘I’m Going Home’ dari Chris Daughtry sepertinya sangat mewakili hati anak rantau di manapun mereka berada, termasuk juga saya. Pada titik tertentu, sejauh apapun kami berada, kemanapun arah perjalanan ini membawa, rumah adalah tujuan kami kembali nantinya.
Maret lalu saya berkesempatan mengunjungi kampung halaman kembali (ya! ngaku Kampung deh kali ini :D). Kampung saya berada di sebuah kota kecil yang dimanapun saya berada selalu bersinar di hati (mulai lebay, mohon dimengerti :D), yaitu Klaten Bersinar. Terletak di antara dua kota budaya terkenal di Jawa Tengah yaitu Jogja dan Solo meski kota ini sendiri tak ikut terkenal :D, memberikannya akses yang mudah untuk meng-eksplor dua wilayah tersebut (kalau pengen nanya , ‘trus di Klaten sendiri ada apa?’ jawabannya nanti saja ya, bukan berarti gak ada apa-apa! next posting maybe hahahaha).
Pas-nya lagi, hobi keluarga saya itu adventure, bahasa kerennya sekarang blusukan (padahal ini bahasa sejak saya kecil :D). Tapi yaa.. adventure kecil2an gitu sih, maklumlah memang orang kecil walaupun badannya ada yang besar :D. Dari sepedaan ke Prambanan, touring ke tempat-tempat eksotis sekitar Jogja dan Solo sampai hiking ke Gunung Kidul! Bepergian bersama seperti ini rasanya ehmm.. gimanaa gitu. Anak sekarang kalo saya kan udah anak jaman dulu :D sering menyebutnya Quality Time! Ketika rasa rindu itu terbalaskan dengan waktu yang sangat spesial, di mana hanya ada aku, keluargaku dan alam.
Dan pada kesempatan kali ini, setelah lama kami tak ber-blusukan ria, akhirnya kami memutuskan touring ke pantai di kawasan Bantul, Yogyakarta (±2 jam perjalanan dengan motor). Pukul 10.00 WIK (Waktu Indonesia bagian Klaten) kami baru berangkat (berhubung cuma punya waktu sangat singkat di rumah dan Pa’e (Bapak) sedang sibuk-sibuknya). Jadilah jam 12 kurang kami sampai di tujuan pertama, Pantai Kuwaru. Seperti apa pantainya? Cekidot!
Pantai Kuwaru bukan jenis pantai yang bisa buat berenang ya. ombaknya besaaarr, pasirnya kelabu. Cuma indah di lihat saja tapi jangan nyemplung karena berbahaya. Yang unik di pantai ini, adalah pohon Cemara udang-nya yang ditanam apik di bibir pantai.

 Pohon Cemara Udang Sepanjang Pantai Kuwaru

Cemara udang atau yang memiliki nama latin Casuarina equisetifolia disebut-sebut merupakan pohon cemara asli Indonesia, berasal dari Kabupaten Sumenep, Madura. Tanaman ini diteliti dan ditanam oleh Tim Riset Unggulan Terpadu (RUT) UGM di Pantai Samas (tetangganya pantai Kuwaru), kemudian tahun tahun 2000 ditanam juga di pantai ini dan ternyata cocok. Pohonnya tumbuh tinggi lebat.
Cemara udang ditanam untuk mengurangi efek abrasi gelombang laut. Selain itu juga bertujuan untuk memecah angina (wind breaker) sehingga tidak masuk ke daratan. Namun, sebagai penahan abrasi tanaman ini sepertinya sudah tidak efektif lagi di Pantai Selatan, melihat begitu besar dan kuatnya ombak. Dari laporan beberapa media online, pasang air laut ini disebabkan oleh pemanasan global. Dulu bibir pantai Kuwaru mencapai 200 m, sekarang hanya sekitar 5 meter, bayangkan!

Gambar bibir pantai yang hanya bersisa 5 m dari 200 m 
 
Gambar abrasi, jarak dekat 
 
Cemara udang pun terhempas gelombang

Kondisi pantai Selatan Jawa memang kebanyakan lebih banyak pasir daripada lumpurnya, selain itu mangrove atau bakau hanya cocok ditanam di wilayah dengan air payau, bukan air laut. Karena itu untuk mencegah abrasi, cemara udang lebih cocok ditanam di wilayah ini dibandingkan dengan mangrove, walaupun ternyata kurang efektif. Kalau ada anak konservasi yang  baca blog ini, siapa tahu ada ide menangani-nya ya? Coba berkunjung ke sana dan Let’s act!
Namun tetap, pantai ini asyik untuk liburan keluarga, dengan track ATV-nya yang seru, naik turun diantara pohon cemara udang. Dan gak nyangka juga ternyata bisa jadi wisata konservasi!
Pantai berikutnya Gua cemara, hanya terletak sekitar 1 km dari Pantai Kuwaru, pantai ini memiliki jajaran pohon cemara udang yang lebih besar dan kokoh. Tingkat abrasi juga tidak sehebat di Pantai Kuwaru. Karena pohon cemara udangnya lebih teduh dan besar hingga membentuk atap alami serupa gua, mungkin ini yang menyebabkannya disebut pantai Gua Cemara. Kawasannya juga lebih luas, jadi sangat cocok jika digunakan untuk event kantor atau sekolah.

Paduan Biru-Hijau Pantai Gua Cemara

Rimbunnya pohon Cemara udang dengan mercusuar di ujung jalan  


Mawar (bukan nama sebenarnya) model di antara rerimbunan cemara udang :D
Tujuan terakhir kita adalah Pantai Parangtritis pastinya. Kalau ke Bantul rasanya tidak afdhol jika tak mampir ke Pantai yang sudah sangat terkenal ini. Parangtritis dan Parangkusumo (pantai sebelahnya) selain terkenal dengan garis pantainya yang sangat luas dan panjang, tentu banyak yang sudah tahu juga kisah mistis yang terdengar darinya, seperti kisah penguasanya Nyi Roro Kidul konon katanya, tapi saya tidak akan menceritakan tentang ini ya :D.
Parangtritis merupakan pantai dengan fasilitas yang lumayan OK dibandingkan pantai lain di wilayah lainnya di Bantul, karena mungkin memang sudah lama menjadi obyek wisata. Penjaga pantai di sini benar-benar mengawasi pengunjung, namun tetap saja walaupun ombaknya sangat asyik untuk dinikmati, pengunjung harus terus waspada. Jangan main ombak terlalu jauh dari bibir pantai ya!
Eksotika Pantai Parangtritis

Suasana pantai yang saat padat pengunjung

Di Pantai ini banyak pilihan wahana yang bisa dicoba juga, ada andhong (kereta yang ditarik kuda), ATV, maupun naik kuda-nya sendiri. Saya juga sempat melihat ada yang olahraga Paralayang di sini, silahkan coba cari infonya ya :D.
Mesranya pasangan suami istri ber-andong ria :D
ATV siap untuk disewa menemani perjalanan anda sepanjang bibir pantai yang luas
Eksplor dengan kuda juga asyik
Pasirnya yang lembut kelabu sangat OK dibuat istana pasir lho (*digambar, contoh istana pasir gagal :D)

Jejak kaki sang Pendekar di antara gelombang :D
Yups.. begitulah cara keluarga kami melepas penat ria. Sebuah perjalanan yang sederhana namun penuh makna. Sebenarnya lumayan banyak tempat yang kami kunjungi di wilayah Jogja-Solo dsk. Mungkin lain waktu bisa share kisah lainnya. Terimakasih telah mlipir ke kisah-kisah kecil saya.. Please give some comments for the better Dendelionisme yaaa.

Sumber selain ngeliat langsung:




Sunday, April 14, 2013

Salju Gurun


Inspiring prose to be shared. Karena setiap orang berhak menentukan jalan hidup yg berbeda. Berani melangkah lebih jauh dari kenyamanan, bukan berarti menyingkir tapi menembus batas dengan segenap kemampuan. Karena setiap saat manusia harus bertumbuh dalam sebuah proses kehidupan yang dinamis. Belajar.. dan terus belajar...^___^

Salju Gurun



Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.

Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apa lagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau warnamu, engkau tersebar dimana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu.

Di lanskap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu disana-sini. 

Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah dan kaktus terperangah.
Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekedar bergerak dua inci.
Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau… berbeda.

Dari:
1998, Dewi Lestari (Dee)
dalam "Folosofi Kopi"

Hot Jasmine Tea with Fresh Lemongrass



Pulang kerja kena macet 4 jam, kerjaan numpuk dan gak kelar-kelar, stress, capek, marah dan galau karena banyak hal sudah bukan jamannya lagi! Kini tersedia minuman tradisional nan segar yang bahkan bisa anda buat sendiri! Upz.. kayak mau iklan aja.. hahahhaha.. Just wanna share  salah satu tips saya untuk mengatasi (ehm.. actually mengurangi lebih tepatnya) rasa capek, mungkin stress atau lelah bahkan marah yang pastinya sering dialami sobat Jakarta (*ngomong gaya penyiar radio :D). 

Rasa stress, marah, lelah dan penat sebenarnya bisa kita manage sendiri dengan berbagai hal. Mengutip dari ROL, ternyata marah itu bahkan bisa mematikan ribuan sel-sel otak kita lho. Tuh.. makanya yuk hati-hati, gak usah cepat marah kalo ada apa-apa :D. Dari sisi rohani, bahkan Rasulullah mengajari kita me-manage diri ketika kita marah. Kurang lebih begini: ketika kita sedang berdiri saat marah  hendaklah kamu duduk, jika masih marah maka berbaringlah, kalo masih tidak reda cobalah berwudhu karena marah itu sebagian dari setan, setan itu terbuat dari api dan air akan memadamkan api. Kalo masih gak reda coba dengan sholat.

Sedangkan dari sisi jasmani; stress, marah, lelah dan penat bisa diredakan dan dikurangi dengan berbagai hal. Salah satunya makanan atau minuman. Banyak bahan makanan yang mengandung zat aktif yang bisa meredakan saraf atau dengan caranya sendiri bisa mengobati rasa lelah. Nah.. salah satunya adalah lemongrass atau serai :D.

Batang Serai

Cymbopogon citratus atau lemongrass atau serai tumbuh liar di  dataran Asia tenggara dan Afrika. Nama Lemongrass kalo diterjemahkan langsung sih jadinya ‘rumput jeruk lemon’ ya hehe, mungkin memang karena rasa dan aromanya mirip lemon. Selain digunakan sebagai bumbu masak ala Asia, sejak jaman dahulu orang-orang menggunakannya juga sebagai obat tradisional karena manfaat kesehatannya. Tanaman herbal ini dipercaya bisa meredakan gejala penyakit perut seperti mual, mulas dan kembung. Serai juga diduga bisa menurunkan tekanan darah dan membersihkan toksin. Bagi yang insomnia ataupun stress dan lelah, serai juga dapat memberikan efek tenang dan fresh lho.
 
Serai, rerumputan liar yang sudah banyak dibudidaya
Habis browsing ternyata banyak juga keunggulannya ya? jadi tidak salah kalau saya suka hehehe. Sekarang sudah siap untuk membuat ‘Hot Jasmine Tea with Fresh Lemongrass’-mu sendiri? :D

Step 1, panaskan sekitar 250 ml air bersama dengan sebatang serai (keprek sedikit) hingga mendidih dan airnya berwarna kehijauan serta mengeluarkan aroma khas serai.
 
Didihkan air

Step 2, Siapkan teh celup melati ke dalam cangkir, dan tuang air serai panas ke dalamnya. Tambahkan gula sesuai selera :D
Tuangkan air serai panas

Hot Jasmine Tea with Fresh Lemongrass’-mu sudah siaaap! Untuk menikmatinya, hirup aroma segar serainya dalam-dalam dan rasakan sensasi-nya yang menenangkan, kemudian baru diminum deh!

Siap untuk dinikmati :)
Jadi, sudah siapkan alat dan bahan untuk mencoba sendiri? :D



Sumber: