Mobil elf kami melaju membelah
malam, melewati jalanan berkelak-kelok,
naik turun perbukitan di kawasan Banten. Sekitar pukul 22.00 WIB kami berangkat
dari meeting point di kawasan Plaza Semanggi, Jakarta. Kabarnya dibutuhkan
waktu sekitar 7 jam dari Jakarta menuju tempat yang akan kami tuju. Kali ini
adalah petualangan baru bersama teman-teman baru dari Komunitas Backpacker
Indonesia, dan tujuan kami adalah menikmati eksotika Pantai Sawarna!
Sawarna sesungguhnya adalah nama
sebuah desa di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Mungkin belum
banyak yang tahu ternyata Banten memiliki potensi-potensi wisata selain pantai
Anyer yang sudah sangat terkenal. Beberapa media bahkan menyebutkan bahwa
Pantai Sawarna merupakan salah satu ‘hidden
paradise’ di kawasan Jawa Barat. Turis mancanegara ternyata malah lebih
tahu kawasan ini, karena ombak pantainya cocok untuk surfing.
|
Eksotika Pantai Sawarna |
Sawarna memberikan sajian alam
yang komplit, paket hemat dan lengkap-lah untuk backpacker pemula ;D. Karena
selain pantai, juga ada gua karst, serta hamparan persawanan hijau. Terdapat
tiga pantai yang kami kunjungi di kawasan ini, Pantai Pasir Putih, Pantai
Tanjung Layar dan Pantai Legon Pari. Sedangkan untuk gua, kami mengeksplor gua
Lalay.
Masuk ke kawasan Sawarna, kita
akan melewati jembatan gantung sebagai pintu gerbang desa wisatanya. Di kawasan
pertama kita akan menemukan homestay-homestay yang murah meriah namun nyaman.
Uniknya kawasan Sawarna adalah, kawasan pantainya seakan menyatu dengan
persawahan yang ditanami padi. Jadi ketika keluar dari kawasan pedesaan yang
juga dikelilingi oleh pematang sawah, kita akan melewati hamparan padi yang
mulai menguning, dan siapa sangka di baliknya membentang pantai dengan pasir
putih dan biru lautnya.
|
Jembatan Gantung Memasuki Kawasan Desa Wisata Sawarna |
|
Salah Satu Homestay di Desa Sawarna |
Uniknya lagi, setiap destinasi
bisa dieksplor dengan berjalan kaki. Jadi dari pantai ke gua serta dari pantai
ke pantai yang lain bisa ditempuh dengan berjalan kaki, masuk ke perkampungan
penduduk, menyusuri pematang sawah, melewati jembatan gantung yang unik,
menembus sungai serta naik turun bukit sepanjang pesisir pantai. Dan
pemandangan yang akan kalian temui sepanjang perjalanan ini hanyalah keindahan!
Maha Besar Dia Yang Menciptakan!
|
Hamparan Padi Menguning Sepanjang Jalur Menuju Pantai |
|
Pemandangan Sepanjang Susur Pantai |
Destinasi pertama dan memang yang
paling dekat jangkauannya dari homestay yaitu
Pantai Pasir Putih. Pantai Pasir Putih; biasa digunakan untuk
surfing dengan garis pantainya yang panjang dan luas serta ombaknya yang
aduhai.
|
Pantai Pasir Putih |
Destinasi kedua kami adalah Gua
Lalay. Jaraknya sekitar 2 km dari homestay. Gua karst ini memiliki
stalaktif dan stalakmit yang indah dan masih aktif (eh.. kayak gunung berapi
aja, hmm.. apa ya bahasa yang tepat? :D). Pintu guanya terlihat kecil namun
dalamnya ternyata luas, mungkin sekitar 500 m yang bisa kita eksplor. Jangan lupa senter dan siap-siap basah ya
kalau di sini, karena tinggi airnya bisa mencapai selutut :D.
|
Gua Lalay |
|
Jembatan Gantung Menuju Gua Lalay |
Dari Gua Lalay kami bertolak ke Pantai Legon Pari, ditemani dengan dua
orang anak penduduk sekitar yang menjadi tour guide kecil dadakan kami :D. Jaraknya sekitar 45 menit perjalanan susur sawah, susur sungai dan naik
turun bukit! Lumayan capek sih tapi semua akan terbayar dengan indahnya pantai
yang mungkin bisa dibilang masih ‘perawan’ ini. Pantai Legon Pari memiliki pasir putihnya yang masih
sangat bersih dan lautnya yang biru bening, pantai ini adalah spot yang tepat
untuk melihat sunrise.
|
Pantai Legon Pari |
Menuju ke destinasi selanjutnya,
kami berjalan menyusur sepanjang garis pantai selatan menuju Pantai
Tanjung Layar. Perjalanan ditempuh sekitar satu jam, wow pokoknya! terkenal
dengan batu karang besarnya yang seperti layar kapal, pantai ini menjadi ikon
Sawarna dan merupakan tempat yang indah untuk menikmati sunset.
|
Pantai Tanjung Layar |
Setelah puas menikmati sunset dan
berfoto ria, kami kembali ke homestay melewati Pantai Pasir Putih. Yups..
setiap pantainya terhubung dan saling sambung menyambung sehingga memudahkan
eksplorasi! Oh ya.. untuk teman-teman yang mau menghemat biasa lagi, sebenarnya
bisa menginap di saung terbuka atau membawa tenda sendiri. Jadi.. kapan mau
mencoba berkunjung ke sini?
|
Komunitas Backpacker Indonesia Full Team |
Sumber Gambar: Jepretan Teman-Teman BPI Sawarna, Guys.. Thanks for the time & the photos yaa :)
Another sources:
0 comments:
Post a Comment