Sunday, May 26, 2013

Eksplorasi 'Surga di Timur Jawa' (Part 1-Madakaripura)


Jarum jam sudah menunjukkan pukul  14.00, dan kereta api Kertajaya jurusan Jakarta-Surabaya yang akan kami tumpangi sudah siap meluncur 10 menit lagi. Aku masih duduk di bangku tunggu dengan cemas yang memburu, duuhh.. nyampe gak ya anak ini. 2 menit berjalan, 5 menit berlalu, gilaaakk.. layar handphone baru bilang, ‘Aku di lampu merah, maceett..’.

Jiaaaah.. could she make it? 5 menit lagi kereta berangkat dan aku masih menunggu partner nge-bolang ku di bangku peron. Teman semasa SMP yang dipertemukan lagi di ibukota karena sama-sama mengadu nasib di sana. Masih berjodoh dengan anak ini ternyata, karena sama dia juga aku mulai memberanikan diri bergabung di kelompok-kelompok trip ‘share cost’ ala nge-gembelnya Komunitas Backpacker Indonesia yang membawa kami ke berbagai petualangan bersama!

Dengan gontai akhirnya aku putuskan masuk ke kereta duluan. Naruh backpack, kemudian nongol lagi keluar kereta, anak ini kenapa belum muncul juga? Sempat kepikiran duh.. kayaknya gak jadi deh ni. Masak nanti ngetrip sendiri? Walaupun ntar bakalan kenal juga sih dengan teman-teman baru, tapi..

Stasiun Pasar Senen pukul 14.10, aku masih di pintu masuk gerbong 1, harap-harap cemas ke arah tangga masuk peron 3. Kalau si abang ojek sukses nganter sampai depan stasiun-pun, dia masih harus lari dari halaman, trus masih tertahan dipintu pemeriksaan tiket, lumayan butuh waktu! Ku tengok petugas yang berdiri di samping kepala lokomotif sudah menyingkir minggir, menyiapkan peluit-nya tanda sebentar lagi kereta berangkat, aaaakkk.. God help us please! gimana kalo ban keretanya bocor dulu khayalan tingkat tinggi ato masinisnya mules-mules kena diare, atooo aaaakkk.. sekumpulan dongeng ilusi memenuhi kepala ini.

Tiga.. dua.. satu.. peluit terangkat, daaannn… sosok mungil itu akhirnya nampak juga! Aku lambaikan tanganku setinggi-tingginya. Dengan napas yang masih terengah-engah mirip orang dikejar hantu akhirnya si partner sukses masuk ke gerbong kereta! Dan ketika kami baru saja duduk di kursi 23D-E, keretapun spontan jalan. Horeeeeee! She make it! Dan dimulailah petualangan kami explore sisi timur pulau Jawa, menjelajah air terjun Madakaripura, gunung Bromo, kawah Ijen dan Taman Nasional Baluran.

Rencananya adalah, kami akan sampai di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 3.25 pagi dan stasiun ini akan menjadi meeting point dengan teman-teman backpacker lain. Rombongan kami cukup banyak, sekitar 18 orang sampai Bromo dan 15 orang sampai selesai trip. Empat spot yang akan kami tuju masing-masing berada di tiga kota yang berbeda, Madakaripura dan Bromo terletak di Kabupaten Probolinggo. Untuk kawah Ijen berada di Kabupaten Bondowoso, sedangkan Baluran ada di Kabupaten Banyuwangi. See! bisa disebut dari ujung barat pulau ke ujung timur pulau kan perjalanan kami! Dan perjalanan ini akan membutuhkan waktu 4 hari rekor nggembel terlama saat ini :D
So.. should we start now?! Yeaahh..  \^_^/

Stasiun Pasar Turi-Surabaya (Nova's cam-thanks ya :))


Air Terjun Madakaripura

Masih terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, air terjun yang indah ini jangan sampai terlewat ya kalo kalian berkunjung ke Bromo. Jalurnya masih di bawah jauuuh sebelum Bromo. Jalannya pun masih kecil dan sempit, hanya muat elf mungkin kendaraan yang paling besar, kalo naik bus gedhe terlalu berbahaya karena sampingnya sudah jurang yang dalam!

Konon katanya, air terjun ini merupakan tempat Maha Patih Gajah Mada, Patih terkenal dari kerajaan Majapahit bertapa. Dari pertapaannya tersebut terlahirlah sumpah terkenal yang disebut ‘Sumpah Palapa’, dimana Beliau tidak akan bersenang-senang sebelum Nusantara bersatu di bawah Majapahit.

Patung Mahapatih GajahMada
Treking menuju air terjun cukup asyik, penduduk lokal sih bilang, ‘Deket mbak, sekitar 1 km lah.. tapi buat penduduk sini, hahahha’.

Jiaaaahhh.. pake asterisk -tapi buat penduduk sini- lagi. But, memang tidak terlalu jauh kok temans. pemandangannya juga bagus. Susur sungai berbatu, di antara tebing tinggi menjulang yang penuh dengan tumbuhan khas hutan hujan tropis. It’s Great!

Treking menuju air terjun
Tips jika ke sini, jangan lupa bawa jas hujan ya, tidak perlu yang berat-berat, jas hujan murmer versi yang biasa dipakai kalo naik sepeda itu juga tak apa. Payung juga boleh sih tapi itu akan mengganggu pergerakanmu, jadi prefer jas hujan. Kalo kelupaan bawa, ada penyewaan maupun yang jual jas hujan juga sih di sana. Kenapa harus bawa jas hujan? Karena  kalo tidak kamu akan basah semua!

Uniknya air terjun ini adalah kamu akan menikmati sensasi hujan-hujanan di bawah air terjun! Jadi untuk menuju ke air terjun utama, kamu akan melewati guyuran anak air terjun yang jatuh bagaikan tirai air. Makanya kamu harus pake jas hujan. But It’s wonderful, cekidot!

Tirai air dari Madakaripura waterfall
Air terjun utama ukurannya lebih besar dan lebih tinggi. Letaknya seperti berada di ceruk. Yang unik, bentuk ceruknya ini jika dilihat dari bawah akan menyambung seperti penampakan mata! Wow.. enggak serem kok, tapi keren! Sayangnya tidak bisa mengabadikan dengan kamera sendiri karena takut kamera basaaaah. Tapi ada dari kamera temen kok, tenang aja ;D. Dari internet sih dapet gambar ini, hehehehe:
Air terjun utama Madakaripura (http://jelajah-nesia.blogspot.com/2012/03/dunia-yang-hilang-di-air-terjun.html)
As the shape of an eye (Nova’s cam thanks yah :D)
Eksplorasi kami berakhir menjelang sore hari. Selanjutnya kami menuju ke homestay di Bromo untuk sejenak beristirahat dan beraksi lagi jam 3.00 pagi! HuhaaH! ^^

To be continued....

0 comments:

Post a Comment