Our next destination di babak
‘Eksplorasi Surga di Timur Jawa’ adalah Gunung Bromo. Masih di wilayah Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru, Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.392 mdpl dan
memiliki keunikan berupa lautan pasir yang luasnya mencapai 5.250 hektar. Status
gunung ini masih aktif ya, bahkan letusan terakhir belum lama ini terjadi pada
tahun 2011 lalu. Nama Bromo sendiri, berasal dari bahasa Sanskerta Brahma yang
merupakan salah satu dewa utama orang Hindu.
Jadi bagi suku Tengger (suku asli Bromo), gunung ini dianggap suci.
Kami
berangkat ke penanjakan sekitar pukul 4.00 pagi untuk mengejar sunrise. Dan suhu
udara saat itu adalah ± 10˚C brrrr…..! Kami menyewa mobil hardtop untuk
mencapai penanjakan, dengan harga sewa Rp 100.000,- per orang. Hardtop ini akan
mengantarkan kami ke-3 tempat, penanjakan, kawah Bromo dan bukit Teletubies.
Luarbiasanya
ketika sampai di penanjakan, ya ampuunn.. sepertinya Pasar Tanah Abang pas
mendekati lebaran pindah ke sini! Bedanya, gak cuma wajah-wajah Uda dan Uni
Melayu saja tampak, tapi banyak wajah foreigner
dari berbagai Negara, seperti Jepang dan Bule (eh..Bule itu orang dari Negara mana
ya? :D). Kondisi ini membuat saya harus
menerobos kerumunan mencari posisi yang OK untuk mengabadikan sunrise.
Sunrise Hunter |
When the sunrise comes up |
Ketika
matahari mulai meninggi, udara sudah tak sedingin tadi. Dan ketika sinarnya
mulai menyapu pegunungan sekitar, saya hanya berdecak kagum! Lhooo.. saya
berasa disuguhi sebuah lukisan raksasa yang luar biasa indah. AllahuAkbar..
Maha Besar Yang Menciptakan!
Segeralah
kami serombongan mencari spot terbaik untuk mengabadikan keindahan ini. Namun bener
deeh! Harus ke sana sendiri, karena gak ada alat optik terbaik termasuk kamera
SLR super canggih sekalipun yang bisa mengabadikan keindahnya selain alat optik
cintaan-Nya, yups.. tentu saja mata kita.
Bromo above the ocean of fog |
Dan dengan
kenarsisan saya untuk mengabadikan setiap perjalanan ke segala tempat, maka
Woww.. Demi Tuhan! (kalo kata Arya Wiguna) akhirnya saya sampe di tempat luar
biasa ini yang biasanya cuma bisa saya lihat di tanggalan sama kalo siaran
adzan magrib di Tipi, horeeeyyy! \^_^/
Dendelion was here :D |
Turun dari
penanjakan, kami diantar ke kawah si Bromo. Karena ingin menghemat tenaga untuk
spot kami berikutnya, beberapa dari kami menyewa kuda. Inget ya pas nyewa kuda
harus benar-benar ditawar, jangan sampai kemahalan! Setelah melewati ratusan anak tangga yang lumayan menguras tenaga
sampai-lah kami ke kawah Bromo.
Kawah Bromo yang masih aktif |
Tangga menuju kawah Bromo |
Hardtop selanjutnya
mengantar kami ke bukit Teletubbies. Entah darimana nama ini berasal, kalo kata
mas-mas yang nganter kami sih orang luar
yang pertama kali memberikan nama ini, karena bentuk bukit ini memang
menyerupai bukitnya Teletubbies yang di tipi-tipi itu :D.
Gambar bukit Teletubbies |
We was here |
Yupss..
demikian kira-kira perjalanan eksplorasi ke Bromo kali ini. Next masih ada cerita seru di spot edisi eksporasi Jawa Timur lainnya.
Keep calm & explore more!
To be continued..